Jayapura, 11 November 2025 – Suasana semangat dan antusias terlihat jelas dari wajah para siswa SMAIT Insan Cendekia Jayapura. Tahun ini, mereka kembali ambil bagian dalam ajang bergengsi Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas). Ajang tahunan ini menjadi wadah bagi pelajar Indonesia untuk menunjukkan kreativitas dan bakat mereka di bidang seni dan sastra.

Bagi para siswa SMAIT Insan Cendekia, FLS3N bukan sekadar perlombaan. Lebih dari itu, ini adalah ruang untuk mengekspresikan diri, berproses, dan berani tampil di panggung nasional. Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk menjelajahi potensi diri yang mungkin selama ini terpendam.

Tahun ini, para siswa SMAIT Insan Cendekia Jayapura berpartisipasi dalam berbagai kategori lomba, di antaranya : Baca Puisi, Cipta Puisi, Desain Poster, Jurnalistik, Film Pendek, Fotografi, Menyanyi Solo, Seni Kriya, Komik Digital, Menulis Cerita Pendek, dan Monolog.

Salah satu kisah inspiratif datang dari Muthi’ah, siswi pemenang FLS3N di bidang Film Pendek. Ia mengungkapkan bahwa perjalanan mengikuti lomba hingga mendapatkan Juara 2 tingkat Provinsi Papua bermula dari hobinya dalam dunia fotografi, rekaman video, dan editing.

“Berawal dari hobi suka foto, rekaman, dan mengedit,” ungkap Muthi’ah. Perjalanan yang ia tempuh tentu tidak mudah dan penuh tantangan. Namun, ia memilih untuk terus melangkah dan tidak menyerah.

“Menyerah bukan solusi. Tetap semangat dan tidak putus asa adalah kunci kesuksesan dalam proses lomba saya,” tambahnya.

Muthi’ah juga mengaku merasa bangga pada dirinya sendiri karena mampu mengasah kemampuan sejak jenjang SMA, sekaligus memperdalam hobi yang selama ini ia tekuni. “Saya bangga dengan diri sendiri, karena bisa mengasah kemampuan lebih dalam lagi selama di SMA, sekaligus menambah skill dari hobi-hobi yang saya suka,” ujarnya dengan senyum.

Kisah Muthi’ah dan para siswa lainnya menjadi bukti bahwa dengan tekad, kerja keras, dan mimpi bisa diwujudkan. FLS3N bukan hanya tentang lomba, tapi tentang bagaimana generasi muda Indonesia berani berkarya dan membawa perubahan melalui seni. (Afna)